Manado, PALAKAT.id – Wali Kota Manado Andrei Angouw menghadiri peresmian pembentukan Jemaat GMIM Stefanus Taman Sari Paniki Bawah Wilayah Mapanget I, Rabu (25/8/2021).
Jemaat ini merupakan jemaat yang baru hasil pemekaran dari jemaat sebelumnya dan membentuk jemaat yang baru yakni Jemaat GMIM Stefanus Taman Sari.
Dari laporan Sekretaris Panitia, Yudi Saerang disampaikan proses pemekaran jemaat ini yang merupakan jemaat ke-1023 di lingkungan GMIM. Kendati jemaat baru akan ditahbiskan tapi dalam laporan disampaikan bahwa jemaat ini sudah tersedia Ketua Jemaat beserta Badan Pekerja jemaatnya.
“Makanya kerja awal dari jemaat yang baru ini nantinya akan mengupayakan pengadaan lahan dan Gedung Gereja Jemaat GMIM Stefanus Taman Sari,” kata Saerang.
Selesai laporan panitia, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan pembentukan jemaat yang baru oleh Sinode GMIM dan selanjutnya Ibadah Pentabisan yang dipimpin oleh Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina.
Selesai Kotbah, acara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) menempatkan dan menugaskan Pdt Magritha Clara Dalos sebagai Pendeta dan Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Stefanus Taman Sari Mapanget I yang sekaligus dilantik oleh Ketua Badan Pekerja Sinode GMIM.
Ibadah juga dirangkaikan dengan ucapan syukur atas HUT ke-58 Pdt Theo Tawaris, Ketua BPMJ GMIM Zebaouth Paniki.
Sebelum ibadah ditutup, Wali Kota diberikan kesempatan menyampaikan sambutan. Wali Kota menyampaikan semoga dengan diresmikan jemaat yang baru, maka jemaat GMIM semakin berkualitas dan berharap agar jemaat GMIM dapat mendukung program-program pemerintah.
Salah satu yang disinggung Wali Kota dalam kaitan program yang sedang digenjot saat ini adalah soal vaksinasi. Wali Lota berharap agar program vaksinasi didukung.
Demikian juga soal penanganan sampah meminta bantuan tokoh agama, tokoh Gereja untuk menghimbau kepada masyarakat khususnya jemaat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
“Perlu dibangun kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan jalur gereja sangat efektif untuk sosialisasikan masalah-masalah ini,” harap Andrei Angouw.
Sebelum ibadah ditutup, Pdt Magritha Clara Dalos didampingi anak-anak terkasih diberikan kesempatan menyampaikan sambutan singkat sekaligus kesaksian.(pid)