Beranda Berita Pilihan Tunjang Pariwisata Minsel, Dinas Pariwisata Dukung Ritual Adat Penghayat Kepercayaan Malesung

Tunjang Pariwisata Minsel, Dinas Pariwisata Dukung Ritual Adat Penghayat Kepercayaan Malesung

544
0

Minahasa Selatan, PALAKAT.id – Acara ritual adat yang diselenggarakan oleh organisasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Lalang Rondor Malesung (Laroma) disebutkan mampu menunjang pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).

Ungkapan ini disampaikan oleh Joice Joan Sumarab, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata Minsel, di sela-sela jalannya ritual adat Kemi’is Indo’ong di Sekretariat Laroma, Senin (30/05/2022).

“Kegiatan ini sangat bagus karena menunjang pariwisata Kabupaten Minsel. Dari segi pertunjukan, ini memang membawa dampak positif untuk pariwisata kedepan. Karena, ketika menampilkan budaya-budaya ini, secara otomatis atraksi wisatawan itu muncul apalagi ini menyangkut budaya. Juga ini melekat erat dengan pariwisata jadi objek pariwisata bukan cuma berupa alam tetapi ada juga kebudayaan. Karena 65 persen pariwisata banyak peminatnya budaya. Jika sudah seperti ini tentu akan menambah pendapatan warga di desa Tondei,” jelas Kabid.

Joice Joan Sumarab, Kabid Destinasi Pariwisata, Dispar Minsel.(foto: yanli/palakat.id)

Dia juga menambahkan, Dana Desa 35 persen masuk untuk sasarannya pariwisata desa.

“Jadi untuk Dandes ada 35 persen untuk diarahkan ke pariwisata. Tapi harus ada objek wisata yang mendukung di dalamnya, sehingga kegiatan yang ada di dalam sini bisa berjalan dengan baik dan harus libatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), bentuk juga Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) serta penting juga untuk dilibatkan orang-orang yang memiliki daya kreatif tinggi dalam berkarya,” tambah Joice.

Jems Mawikere, Kabid Budaya, Dispar Minsel.(foto: yanli/palakat.id)

Sementara itu, Kepala Bidang Budaya, Dispar Minsel ,Jems Mawikere turut menyampaikan dalam sambutanya bahwa Minsel ini kaya dengan kebudayaan dan harus dibanggakan walaupun di sisi lain ada yang memang kurang perduli soal budaya padahal ini telah diatur oleh undang-undang pelestarian kebudayaan dan pelestarian ritus.

“Mari kita sekiranya bersama-sama memajukan Kabupaten Minsel dan tetap saling menghormati satu sama lain sembari berharap, kegiatan ini menjadi teladan dan pegangan hidup untuk bermasyarakat dikarenakan kebudayaan itu bukan sesuatu yang asing,” pungkasnya.

Turut hadir, Kemendikbudristek, Dinas Kebudayaan Sulut. Selain itu, ada juga beberapa undangan organisasi dan perongan yang turut memeriahkan jalannya acara ini diantaranya Panji Yosua GMIM Bukit Moria Tondei Satu, Pusat Pembinaan Anak (PPA) Bolmong, BPD Tondei Satu, Kawasaran Waraney Wangker, dan sejarahwan Bode Talumewo.(nli/pid)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini