Beranda Berita Terkini Satriano Pangkey Terpilih Sebagai Direktur LBH Manado

Satriano Pangkey Terpilih Sebagai Direktur LBH Manado

353
0

Manado, PALAKAT.id – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Manado menggelar diskusi kritis refleksi masalah yang terjadi di Sulawesi Utara.

Ada banyak proses hukum yang telah dilalui oleh para advokad yang bernaung di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) apa terlebih beberapa kasus HAM dan intoleransi di Sulawesi Utara (Sulut).

Pertemuan yang menghadirkan beberapa perwakilan organisasi di Sulut serta petani desa Kalasey ini digelar di kantor LBH Manado, Jumat, (13/10/2023).

Diskusi yang diberi tema “Merawat Gerakan Sosial Di Sulawesi Utara” dipantik oleh pengurus pusat YLBHI Pratiwi Febri, Satriano Pangkey perwakilan LBH Manado dan Arief Haryadi.

Diskusi semakin manarik tatkala seorang oma Ndio yang berasal dari desa Kalasey menyampaikan refleksi perjuangan mereka sebagai petani desa Kalasey yang didampingi para aktivis yang bernaung di organisasi ini, berjuang dalam mempertahankan hak hidup warga desa tetapi kemudian berhadapan langsung dengan aparat kepolisian yang represif terhadap Masyarakat.

Para warga ini berharap api semangat juang ini tetap dipertahankan dan tetap di jalan lurus.

Usai diskusi, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan pengangkatan Direktur baru LBH Manado.

 

Melalui proses demokrasi sesuai dengan ketentuan, Satriano Pangkey telah terpilih sebagai Direktur LBH yang berkantor di jalan Arnold Mononutu Wanea, Manado.

Usai pembacaan SK, Yano sapaan akrapnya mengikuti prosesi sumpah jabatan yang dipimpin langsung oleh pengurus YLBHI pusat Pratiwi Febri.

Satriano menuturkan, dirinya itu terpilih lewat proses demokrasi beberapa waktu lalu dan menghasilkan, para anggota memberikan kesempatan untuknya memimpin selama 2023-2027.

Dia juga berharap makna di balik acara seremonial ini menjadi satu jalan dalam perjuangan gerakan masyarakat Sulut.

“Saya terpilih itu melalui musyawarah internal LBH. Kegiatan tadi diharapkan bukan sekedar ceremonial pelantikan tetapi menjadi momentum sarana untuk mengkonsolidasikan gerakan masyarakat sipil di Sulut,” harap bapak satu orang anak ini.

Pangkey juga menambahkan, sebagai awal dari pekerjaannya ini adalah tetap pada garis perjuangan kerja advokasi.

“Program awal saya tentunya melakukan kerja-kerja advokasi serta mereinternal baik dalam hal pengetahuan maupun struktur kelembagaan yang solid. Kalau eksternal yang akan dilakukan itu adalah memasifkan konsolidasi gerakan masyarakat sipil di Sulut,” tutup pembina organisasi paguyuban Konfederasi Mahasiswa Minahasa Selatan.(nli)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini