Minahasa, PALAKAT.id – Organisasi penghayat kepercayaan Lalang Rondor Malesung (Laroma) menggelar dialog lintas iman, di cagar budaya Loji Tondano, Senin (17/2/2025).
Menurut Ketua Laroma, Iswan Sual mengatakan, dialog lintas iman adalah upaya untuk saling memahami dan menghormati serta menghargai perbedaan keyakinan. Dan itu adalah proses yang panjang yang harus dilakukan dengan jujur, adil dan penuh kesadaran. Kesadaran untuk saling mengenal sangat diperlukan dalam negara Indonesia yang sangat beragam dan punya Pancasila sebagai falsafahnya.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, Laroma sebagai lembaga penerus nilai-nilai tradisi Malesung yang baru berusia 9 tahun, terus berusaha dan berjuang keras untuk menjadi organisasi penghayat kepercayaan yang dewasa.
“Usia yang masih belia. Meski kita sebetulnya sudah mewarisi ajaran Malesung ini sejak ribuan tahun lalu dari leluhur kita. Kita harus berjuang lebih keras dan lebih giat,” jelas Oswan.
“Kita mesti insyaf bahwa adalah penting mendalami dan melestarikan ajaran para leluhur. Namun, kita juga harus mengenal saudara-saudari kita yang lain, yang berbeda keyakinan, agama, kepercayaan, suku, dan latar belakang lainnya. Karena tugas utama kita adalah tumou tou, menjadi manusia yang sebenar-benarnya manusia,” jelas Iswan.
Selain itu, dirinya juga mengajak sebagai penghayat kepercayaan menjadikan perayaan Hari Berdirinya Laroma ke-9 tahun ini sebagai kesempatan untuk refleksi dan perenungan agar kehidupan dan perjalanan bisa menjadi lebih baik di masa depan. Banyak yang harus didalami, diperbaiki, diperbaharui, dan dikembangkan.
Iswan Sual juga menyampaikan terima kasih kepada para undangan lintas iman dan budaya yang sudah hadir dan mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Baik yang berpartisipasi sehari penuh maupun hanya pada sesi-sesi tertentu.
“Banyak saudara-saudari umat beragama Islam, Kristen, Baha’i, Yahudi, Khonghucu, Buddha, Hindu, masyarakat adat, penghayat kepercayaan ikut mendoakan dan menyukseskan kegiatan ini. Mungkin tak dapat kami balas kebaikan ibu, bapak, saudara-saudari yang membantu fasilitasi tempat, mempersiapkan ruangan, meminjamkan karpet, mengisi acara, dan menyumbangkan dana. Mohon maaf untuk kekurangan dan kekurangannyamanan yang ada. Semoga kita dipertemukan lagi di kesempatan-kesempatan lain,” pungkasnya.(pid)