Minahasa, PALAKAT.id – Menjaga toleransi antar umat beragama menjadi hal yang mutlak untuk manusia yang mencintai kehidupan dalam menjaga kerukunan antar sesama manusia.
Hal ini ditunjukan sekelompok mahasiswa Universitas Kristen Indonesia di Tomohon (UKIT) berdiskusi dengan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang tergabung dalam organisasi Lalang Rondor Malesung (Laroma). Pertemuan ini diselenggarakan di Tondano, Selasa (16/5/2023).
Ada banyak pertanyaan yang keluar dari mahasiswa ini terkait sistem kepercayaan tua Minahasa.
Ketua Laroma Iswan Sual langsung menanggapi dengan menjelaskan hal-hal terkait hak penghayat kepercayaan yang telah diakui negara, ritus-ritus yang ada di organisasi Laroma serta ajaran-ajaran luhur yang nampak hingga kini.
Krisanti Saul salah satu mahasiswa yang terlibat dalam pertemuan ini menyampaikan ini adalah tugas mata kuliah untuk dipresentasikan di depan kelas mata kuliah agama suku.

Dia juga menuturkan ada banyak hal baru yang didapatkan.
“Wawancara ini untuk memenuhi mata kuliah kelas agama suku dan okultisme di kampus. Kami mewawancarai ka’ Iswan Sual untuk mengetahui bagaimana agama suku dalam kelompok Laroma. Ada banyak hal torang tidak tahu akhirnya tahu lewat perbincangan tadi untuk dibawa dalam presentasi,” tutur Krisanti.
Lebih lanjut, Julio Lembu menambahkan bahwa agama suku juga mengajarkan hal-hal yang luhur seperti yang diajarkan oleh agama dan kepercayaan yang lain.
“Kami mendapat pemahaman soal agama suku ternyata juga mengajarkan hal-hal yang baik,” tambahnya.(nli)