Minahasa Selatan, PALAKAT.id – Menunjang program pemerintah pusat untuk pemulihan ekonomi masyarakat Indonesia, sejumlah warga Tondei dan masyarakat Dusun Jauh Pelita mendeklarasikan suatu wadah untuk menunjang perekonomian masyarakat di bidang pariwisata. Sabtu (30/10/2021), bertempat di Dusun Jauh Pelita, Desa Tondei, akhirnya menjadi saksi terbentuknya organisasi Lembaga Kebudayaan Lolombulan (LKL).
Fery Sangian, Kadis Kebudayaan Sulut menuturkan, kebudayaan sebagai jati diri bangsa adalah hal yang sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan apalagi kebudayaan ini memberikan dampak positif terhadap masyarakat karena erat kaitannya dengan pariwisata.
“Jadi ini Lembaga Kebudayaan Lolombulan menjadi tugas dan fungsi kita untuk memberikan pembinaan. Kalau dilihat kebudayaan ini dari sisi positif karena kebudayaan untuk mendorong pariwisata harus ada budaya,” tuturnya.
Menurut Sangian, kebudayaan itu juga adalah atraksi seni. Untuk mendorong pariwisata lewat budaya ini yang dimaksud adalah seni pertunjukan seperti tarian-tarian tradisional ataupun tarian lain.
“Ini juga mendorong pemasukan kepada warga jika menjadi desa adat di dusun jauh pelita dikarenakan masih banyak kearifan lokal yang ada di tempat ini”, tambah Sangian.
Selain turut mengambil bagian dalam kegiatan ini, Fery Sangian juga memberikan bantuan uang sejumlah 3 juta rupiah sebagai bekal persiapan pengurusan dokumen administrasi yang diperlukan dalam organisasi.
Acara ini dimeriahkan dengan suguhan tarian Maengket dari warga Dusun Jauh Pelita, tarian kawasaran Sanggar Tumondei Minahasa Selatan dan tradisi Mareng I Lele.
Sekalipun medan jalan yang rusak dan belum ditingkatkan oleh pemerintah daerah tetapi masyarakat semangat menghadiri kegiatan ini.(yan)
