Minahasa, PALAKAT.id – Pemilihan Rektor Universitas Negeri Manado (UNIMA) periode 2025-2029 yang digelar pada Kamis (16/01/2025) di Gedung Rektorat UNIMA menuai kontroversi setelah mencuat dugaan praktik money politik. Meskipun berjalan lancar sesuai prosedur, muncul indikasi adanya pengaruh finansial dalam pemungutan suara anggota senat.
Informasi dari sejumlah sumber internal menyebutkan bahwa beberapa anggota senat diduga menerima imbalan uang serta janji fasilitas tertentu untuk memilih salah satu kandidat. Dugaan tersebut semakin menguat dengan adanya laporan bahwa jumlah uang yang ditawarkan mencapai Rp 100 juta per suara.
“Ini bukan sekadar rumor. Beberapa anggota senat menerima tawaran signifikan menjelang pemilihan,” ungkap salah satu sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Hasil pemilihan menunjukkan kemenangan telak Dr. Joseph Philip Kambey, SE.Ak., M.B.A., dengan perolehan 26 suara, mengungguli Recky Harold Elby Sendouw, S.P., M.M., Ph.D., yang memperoleh 13 suara, dan Dr. Ignatius Javier Couturier Tuerah, S.S., M.Pd., dengan 4 suara. Pola suara yang dinilai tidak sesuai tren dukungan sebelumnya memunculkan tanda tanya di kalangan civitas akademika.
“Sangat mencurigakan. Pola suara terlihat seperti ada pengaruh yang tidak sehat,” ujar seorang dosen senior yang meminta identitasnya dirahasiakan.(*)