Minahasa, PALAKAT.id – Hari kedua dari rangkaian kunjungan kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (Ditkma) menyambangi situs bersejarah Watu Pinawetengan, Kamis (17/11/2022).
Kunjungan ini didampingi oleh organisasi Penghayat Kepercayaan Lalang Rondor Malesung (Laroma) dan beberapa staf Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Sulawesi Utara (Sulut).
Sambutan hangat dari Ari Ratumbanua, selaku Juru Pelihara (Jupel) situs yang terletak di wilayah Desa Pinawetengan ini nampak saat tim ini langsung berdiskusi terkait Watu Pinawetengan yang menjadi tempat ritus bagi penghayat kepercayaan, sekaligus bagian dari objek wisata budaya masyarakat Minahasa.
Dari beberapa diskusi yang nampak, Ari Ratumbanua menjelaskan soal mitologi Minahasa, pengalaman yang terjadi selama menjaga situs, sampai bukti-bukti sejarah terkait peradaban Minahasa baik berdasarkan penelitian juga tuturan warga.
Dari kunjungan ini, dia menyebutkan bahwa tim dengan antusias berkunjung dan melakukan beberapa beberapa diskusi, dan dalam pandangannya, kepercayaan dan kebudayaan tidak lepas dari kegiatan religi.
“Dari kementerian ini, mereka dengan antusias mengunjungi, mengangkat, dan memperkenalkan tentang kepercayaan. Diskusi ini memberikan pandangan bagi mereka bahwa kepercayaan dan kebudayaan tidak lepas dari satu kegiatan religi. Maka, kehadiran mereka, melihat bahwa ada satu perlindungan hukum tentang bentuk kebudayaan termasuk Watu Pinawetengan ini. Suatu kebanggaan bagi masyarakat budaya bahwa kita ini tidak ada bedanya dengan satu keyakinan bahwa mengarah kepada satu tujuan,” pungkas Ratumbanua.(nli)