PALAKAT.id – Dugaan perusakan Wale Paliusan Laroma karena adanya provokasi dari rohaniwan setempat, Direktur Institut Dialog Antar Iman di Indonesia (DIAN)/Interfidei Pdt. Elga Sarapung menyatakan bahwa siapa pun dan agama apapun orang yang melakukan hal tersebut adalah tidak benar dan tidak bisa dibenarkan. Pernyataannya itu disampaikan via telepon whatsapp, Jumat (24/06/2022) siang ini.
Sebagai seorang pendeta, menurutnya, orang zaman kini tidak bisa lagi menggunakan pola berpikir (mindset) seperti misionaris abad 19 yang menuduh sesat dan kafir terhadap orang yang berbeda kepercayaan dihubungkan dengan agama formal.
“Yesus tidak mengajarkan hal semacam itu. Jangan mengaku percaya Yesus tapi brutal”, tegasnya.
Dia juga menambahkan bahwa orang jangan terlalu miskin untuk menghargai kepercayaan orang lain.
Sepengetahuannya kelompok kepercayaan Malesung tidak mengajarkan untuk membunuh atau mencuri ketika melakuan ritual atau upacara mereka.
“Kalau pelaku perusakan itu adalah anggota gereja maka seharusnya pemimpin gereja harus mendidik warganya agar tidak melakukan tindakan seperti itu”, imbau sang pendeta.
Di akhir dia menegaskan bahwa Institut DIAN/Interfidei mendukung Lalang Rondor Malesung (Laroma).
“Alasan apa pun tidak dibenarkan siapapun merusak rumah ibadah agama atau kepercayaan lain. Dan jangan membawa agama atau kepercayaan sebagai alat atau sasaran. Hargailah yang berbeda”, tutupnya.(swd/pid)